Luk Thung : Musik Tradisional Thailand yang Unik

Luk Thung Musik Tradisional Thailand yang Unik

Thailand merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan di bidang seni dan budaya salah satunya berupa musik tradisional. Luk Thung merupakan salah satu musik tradisional Thailand yang unik dan sampai saat ini masih tetap disukai oleh masyarakat Thailand.

Luk Thung memiliki arti anak dari alam terbuka atau sering dikenal sebagai musik country khas Thailand. Genre musik satu ini merupakan hasil dari akulturasi di masa Perang Dunia II tepatnya di kawasan Tengah Thailand.

Mengenal Luk Thung

    Sebagai musik tradisional Thailand, Luk Thung berisi lirik yang puitis serta menggambarkan gaya hidup pedesaan, pola sosial dan kebudayaan di Thailand. Biasanya lagu-lagu tersebut dinyanyikan memakai vibrato dengan aksen unik dan diiringi oleh instrumen barat seperti instrumen elektronik, brass dan dimainkan bersama instrumen musik tradisional Thailand seperti phin dan khaen.

Luk Thung biasanya memiliki tema-tema lagu berupa kemiskinan desa, keindahan pemandangan desa, romantisme cinta, budaya tradisional, kepercayaan agama dan krisis politik.

Sejarah Luk Thung Sebagai Musik Tradisional

    Luk Thung berasal dari jenis musik yang lebih lama yaitu Phleng Thai Sakon. Dimana musik tersebut mengadopsi karakteristik musik barat seperti instrumen elektronik dan orkestra yang sudah dikenal pada masa kekuasaan Raja Rama IV.

Kemudian Phleng Thai Sakon berevolusi pada masa kekuasaan Raja Rama V serta banyak ditampilkan pada beberapa pertunjukan langsung maupun dalam film. Tahun 1903, lagu berjudul “ Waltz Pleumchit” dari Atiphob Pataradetpisan direkam sebagai lagu Sakon Thailand yang pertama.

    Sesudah Perang Dunia II, pertumbuhan ekonomi di Thailand menyebabkan terjadinya inflasi di seluruh penjuru negara  serta krisisi pasokan beras. Akan tetapi industri hiburan justru pulih secara cepat hingga para artis bisa melanjutkan karier musiknya. Ternyata Perang Dunia II berhasil memberikan pengaruh yang sangat besar pada tren musik tepatnya lirik yang dibentuk pada masa-masa ini banyak membahas mengenai krisis sosial serta tekanan pemerintah sesudah perang, ekonomi dan politik.

    Generasi pertama Luk Thung muncul pada tahun 1945-1957. Dimana gaya baru musik Sakon tersebut bercabang menjadi dua yaitu Luk Thung yang populer di pedesaan serta Luk Krung yang populer di perkotaan.

Bentuk awal dari musik tradisional Thailand berupa Phleng talat atau musik pasar karena lagu tersebut populer di festival-festival atau pasar-pasar. Selain itu bentuk awal Luk Thung berupa Phleng Chiwit atau musik kehidupan yang dipakai untuk merujuk lagu Luk Thung yang berisi lirik sebagai refleksi gaya hidup serta bersifat sosial.

    Istilah Luk Thung semakin populer pada tahun 1964. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya program televisi dengan nama “ Phleng Chao Baan” yang berarti lagu rakyat. Akan tetapi program tersebut dihentikan karena respon yang kurang begitu memuaskan.

Kemudian pada Desember 1964, program televisi tersebut kembali dihidupkan oleh Jumnong Rangsikul dengan mengganti program tersebut menjadi “ Phleng Luk Thung”. Kemudian program televisi ini memperoleh respon yang bagus dari masyarakat.

Bahkan program televisi tersebut berhasil menjadikan acara televisi bertema Luk Thung menjadi sangat tren. Hingga akhirnya musik tradisional Thailand ini berhasil memperoleh popularitas secara nasional.

Baca : Tips Teraktual

Luk Thung merupakan musik tradisional Thailand memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Thailand. Sejak awal kemunculannya, Luk Thung sangat mencuri perhatian banyak orang hingga akhirnya musik tradisional ini semakin dikenal secara luas di negara Thailand. Apalagi sejak kemunculannya di program televisi Thailand menjadikan Luk Thung semakin populer dan terus mengalami masa keemasan.